Iqbal Novramadani
4 min readFeb 29, 2020

Investasi Akhirat
KH. Asep Kosasih M.Ag

==============================
Kajian Sabuhaji (Sabtu Subuh Hayu Mengaji) di Masjid Qolbun Saliim Topindo Buah Batu Residence Bandung
Dapat disimak live setiap Sabtu ba’da Subuh melalui Instagram Masjid Qolbun Saliim https://www.instagram.com/qolbun.saliim/
==============================

Ada tiga rantai kesuksesan Rasulullah yang sampai sekarang belum bisa ditiru oleh umatnya. Pertama masjid, kedua permerdayaan ekonomi ummat (melalui zakat waqaf infaq shadaqah), dan ketiga amar ma’ruf nahi munkar.

Pentingya peran masjid di masa Rasulullah, hampir semua urusan dimusyawarahkan di masjid, urusan negara, politik, pendidikan, hingga mengikat tawanan perang pun di masjid.

Adapun faidah mengikat tawanan ini adalah memperlihatkan budaya kebaikan islam sehingga tidak sedikit yang mendapatkan hidayah setelah ditawan di masjid.

Di zaman sekarang, pergerakan malah bergeser dari masjid ke kantor. Ormas-ormas banyak musyawarah di kantor daripada masjid. Sebaiknya semua pergerakan bermula dan dimusyawarahkan di masjid. Karena dari situlah munculnya keberkahan.

Adapun adab-adab musyawarah apabila usul diterima istighfar, apabila usul ditolak alhamdulillah, ditutup dengan doa kifaratul majlis. Karena bisa jadi usulan yang diterima mengandung ketidakbaikan walaupun tidak disengaja dan tanpa sepengetahuan kita. Dan bisa jadi ditolaknya usul kita mengandung kebaikan.

Keberkahan ini adalah sesuatu yang membuat sesuatu yang terlihat sedikit menjadi banyak. Jika kita lihat sahabat Rasulullah, padahal bekerja juga biasa-biasa saja, tetapi hasilnya luar biasa. Itulah bedanya kerja dengan keberkahan dan hanya kerja keras biasa. Dikisahkan rata-rata sahabat jika menikah maka maharnya 20 unta. Bahkan ada yang 200 unta. Jika satu unta 20 juta maka mahar mereka 400juta-4milyar rupiah. Itu hanya maharnya saja.

Darimana keberkahan ini datang? Para sahabat ketika punya sedikit saja harta langsung diwaqaf atau disadaqahkan. Tidak ada harta yang mengendap sama sekali, sama sekali.

Abdurrahman bin Auf pernah sedih karena mendengar kabar dari Rasulullah bahwa ia akan terlambat masuk surga 500 tahun disebabkan hisab hartanya. Maka ia sadaqahkan semua hartanya. Tapi apa yang terjadi? Ajaibnya malah bukan hartanya habis, malah menjadi berkali lipat dari harta awalnya. Pernah juga suatu waktu ia membeli kurma yang tidak laku dan busuk dari pasar untuk menutupi kerugian para penjual. Bukannya rugi, kurma busuk ini malah jadi obat untuk wabah di suatu kampung yang tidak ada obatnya kecuali dengan kurma busuk tersebut. Maka satu kampung itu membeli kurma tersebut dengan harga yang berkali lipat dari harga kurma yang bagus. Masyaa Allaah. Beginilah ketika keberkahan telah Allah berikan kepada kita. Sesuatu yang tidak masuk akal pun bisa menjadi cara Allah untuk membuka rizki kita lebih banyak lagi dan lebih banyak lagi.

Maka mengapa kita masih enggan sadaqah?

Di zaman Rasulullah waqaf benar-benar diberdayakan. Sewaktu di mekkah, zakat adalah 10% dari harta, karena sangat diperlukannya harta untuk menggerakkan dakwah. Sewaktu di madinah turun syariat baru yaitu adanya haul (batas waktu) 1 tahun dan 2,5% dari harta.

Dalam masa 2 tahun Rasulullah sudah dapat membentuk pasukan perang. Ini adalah dampak dari keputusan mempersaudaraan kaum muhajirin dan anshar di awal mas hijrah ke madinah. Dalam tahun pertama Rasululullah menggiatkan para sahabat, jangan ada yang nganggur, jangan ada sejengkal tanah yang kosong, semua harus ditanami, setahun bekerja keras sekeras-kerasnya dan giat segiat-giatnya. Sehingga dalam masa yang singkat negara Islam sudah dapat tegak di atas ekonomi ummat.

Sadaqah terbagi 2, wajib dan sunnah. Infaq itu shadaqah wajib, bukan seperti istilah yang digunakan orang Indonesia yang cenderung berarti amalan sunnah, seperti infaq jumat. Adapun infaq wajib ini peruntukannya seperi untuk diri sendiri berupa zakat fitrah, untuk keluarga berupa nafkah, untuk hartanya berupa zakat maal, untuk agamanya berupa waqaf. Semisalkan di suatu tempat tidak ada masjid dan karenanya orang-orang tidak shalat, maka wajib mengeluarkan harta untuk agama dalam bentuk pembangunan masjid. Adapun sadaqah sunnah contohnya adalah hibah, hadiah, mut’ah, dan jariyah. Contoh hibah adalah membelikan anak sepatu karena kasih sayang. Kalau anak punya prestasi diberikan sesuatu namanya hadiah. Mut’ah yaitu mengeluarkan harta mebalas kebaikan orang lain. Adapun jariyah misalkan membuat jalan akses ke masjid karena bermanfaat untuk orang banyak dalam masa yang panjang dan lama. Maka jariyah adalah bentuk sadaqah untuk kepentingan umum dan itu sunnah. Namun waqaf untuk fii sabiilillah (di jalan Allah) menjadi wajib. Misalkan membangun dan memberdayakan masjid.

Abu Bakr sebenanya adalah orang yg kaya raya, namun tidak banyak kita mendengar kabar mengenai infaq beliau, karena ketika beliau berinfaq bahkan istrinya pun tidak tahu. Biasanya Abu Bakr berinfaq kepada Rasulullah di tengah malam. Hanya infaq beliau kepada Bilal bin Rabah yang ketahuan dan masyhur, yg lain tidak ketahuan. Berbeda dengan Umar. Umar ketika infaq terang-terangan, misalnya di masjid setelah shalat jumat. Tetapi ini juga baik, jika ikhlas dan dapat mempengaruhi orang lain untuk mencontoh berinfaq.

Sifat harta bagi orang muslim itu harus habis dan dimanfaatkan. Terlebih jika dimanfaatkan untuk agama.

Allah menciptakan langit dunia karena rahmat kasih sayang Allah. Namun Allah punya hak prerogatif, Allah menentukan hidup itu 2 kali, di dunia dan akhirat. Allah menghendaki makhluknya di dunia harus bahagia di akhirat juga harus bahagia. Hanya, kata Allah, jangan cuma pilih kebahagian dunia. Prioritaskan akhirat karena dunia sementara adapun akhirat abadi.

Ketika di dunia dalam ketidaknikmatan ada nikmat, sebaliknya dalam kenikmatan ada juga tidak nikmatnya. Karakter manusia kalau tidak ada yang memberikan petunjuk dan mengingatkan suka menyimpang. Oleh karena itu diutus nabi dan rasul. Dan inilah mengapa amar ma’ruf nahi munkar penting untuk ditegakkan setelah dua hal sebelumnya, yaitu masjid dan ekonomi ummat.

Setelah Nabi Muhammad wafat, maka risalah Islam ini diamanahkan kepada seluruh umat Nabi Muhammad. Allah menghendaki manusia meraih kebahagiaan dengan dijalankannya dakwah, terus menerus risalah itu diingatkan. Jadi tugas ummat nabi Muhammad selain ibadah juga adalah dakwah. Hal ini untuk menyelamatkan diri dan orang lain. Agar kita semua selamat di dunia dan akhirat.

==============================
Salurkan waqaf terbaik anda untuk pembangunan Masjid Qolbun Saliim TBBR ke:
Bank BNI Syariah
100 7000 110
a.n. DKM Qolbun Saliim

Progress dan info lengkap pengembangan masjid dapat dilihat di:
https://qolbunsaliim.surge.sh
==============================

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Iqbal Novramadani
Iqbal Novramadani

Written by Iqbal Novramadani

Muslim, servant of humanity, business and technology enthusiast. Discuss with me anything about Islam! and maybe software. :)

No responses yet

Write a response