Member-only story
Ngaku muslim tapi kok berani riba?
Bank, asuransi, bursa, dan segala macam jenis perusahaan ribawi, tak jarang diisi oleh umat muslim sebagai pekerjanya atau sebagai pelanggannya. Kok bisa? Ya bisa, kemungkinan pertama karena gak paham kalau riba itu dosa, dan dosa besar. Kemungkinan kedua, tau dosa tapi karena kepepet diembat aja. “Cari yang haram aja susah, apalagi yang halal!” Alasan klasik calon penghuni neraka.
Riba ini dosa yang ancamannya keras sekali disampaikan oleh Allah Subhaana wata’aala di dalam Al-Quran. Carilah di dalam Al-Quran, tidak ada dosa lain yang diancam perang oleh Allah kecuali dosa riba ini. Berikut ayatnya.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan).
(Q.S. Al-Baqarah: 278–279)
Coba kita pahami lebih dalam, kenapa sih riba ini dilarang keras oleh Islam. Saya coba sampaikan dalam bentuk cerita yang disederhanakan ya.
Bayangkan di sebuah pulau, tinggal damai dan makmur 1000 orang penduduk. Ada 5 jenis pekerjaan yang dilakoni penduduk tersebut. Pertama pertanian, kedua peternakan, ketiga perdagangan, keempat pendidikan, dan…