Member-only story
Saya belum mampu haji, benarkah?
Umat muslim mengetahui betul tentang rukun islam yang terakhir ini: “Mengerjakan haji bagi yang mampu”. Yang menjadi agak problematik adalah syarat atau kondisi “bagi yang mampu”. Memang rukun islam yang ini sedikit berbeda dari yang lainnya. Coba kita lihat sama-sama berikut ini lengkapnya 5 rukun (kewajiban) yang menyebabkan sahnya klaim keislaman seseorang:
- Mengucapkan kalimat dua syahadat: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah” dan “Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”
- Shalat lima waktu
- Puasa di bulan Ramadhan
- Membayar zakat
- Haji bagi yang mampu
Hmm.. coba berhenti sejenak.. Coba sama-sama kita cek lagi di diri kita lima rukun ini. Apakah kita sudah sampai ke makna atau hakikat sebenarnya dari hal-hal tersebut? Sudah sempurnakah kita melakukannya? Kalau belum sempurna, dan pasti belum, sudahkah kita rencanakan bagaimana agar kualitasnya selalu bertambah dari waktu ke waktu? Sudahkah kita hayati makna dari “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah”? Apakah implikasi pernyataan ini terhadap hidup kita? Kalimat yang tinggi ini dimana kalimat-kalimat lain hanya menjadi pendukungnya.
Sebetulnya sampai rukun ketiga semua umat muslim sudah jelas. Mulai masuk rukun keempat mulai kurang jelas. Rukun kelima apalagi.